Simulasi ini dirancang untuk
melatih seluruh warga sekolah dalam menghadapi situasi darurat ketika terjadi
gempa bumi. Mulai dari tanda-tanda awal gempa, cara evakuasi yang benar, hingga
pemberian pertolongan pertama kepada korban, semua dilatih secara intensif.
Selain simulasi evakuasi, kegiatan ini juga mencakup pelatihan pertolongan pertama (P3K). Para guru dan karyawan diberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam memberikan pertolongan pada korban luka ringan hingga berat. Pelatihan ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap warga sekolah dapat memberikan respon yang tepat dan cepat saat terjadi bencana.
MDMC Lazismu Gunungkidul Apresiasi Kegiatan
Alvian Dewa Perwakilan MDMC Lazismu
Gunungkidul selaku narasumber menyampaikan apresiasi atas inisiatif SD
Muhammadiyah Bogor Playen dalam menggelar simulasi gempa bumi dan pelatihan
P3K. "Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana. Kami berharap kegiatan serupa dapat
terus dilakukan di sekolah-sekolah lain," ujarnya.
Harapan ke Depan
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah
Bogor Playen (Yuli Astuti, S.Pd.I), berharap simulasi ini dapat menjadi
langkah awal dalam meningkatkan budaya keselamatan di sekolah. "Kami akan
terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi berbagai
jenis bencana. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memastikan bahwa
seluruh warga sekolah dapat selamat dan terlindungi," ungkapnya.
1 Komentar
mantap
BalasHapus